Kekhawatiran Israel atas Ambisi Nuklir Iran
Israel menyatakan keprihatinan serius terhadap kemungkinan Iran segera memiliki bom nuklir. Dalam pernyataan terbaru, Konsul Jenderal Israel di Shanghai, Ravit Baer, menegaskan bahwa China adalah satu-satunya negara yang mampu menekan Iran secara efektif. Ia menyebut bahwa pendapatan dari penjualan minyak Iran kepada China digunakan untuk mendanai aktivitas militer dan nuklir yang dianggap mengancam stabilitas kawasan.
Seruan untuk Intervensi Ekonomi dan Politik
Israel mendesak Beijing agar menggunakan pengaruh ekonominya—terutama sebagai pembeli utama minyak Iran—untuk menghentikan ambisi nuklir Teheran. Baer menyatakan bahwa Iran akan runtuh jika China menghentikan pembelian minyaknya, menandakan betapa besar ketergantungan Iran terhadap ekspor energi ke Tiongkok. Seruan ini muncul di tengah hubungan yang menegang antara Israel dan China akibat konflik di Gaza dan serangan terhadap Iran.
Ketegangan Regional dan Diplomasi Global
Meskipun China dan Rusia telah mengutuk serangan Israel terhadap Iran, mereka belum mengambil langkah konkret untuk mendukung Teheran. China sendiri menyerukan solusi damai atas konflik Israel-Hamas dan tetap menjaga hubungan strategis dengan Iran, termasuk kemitraan investasi senilai US$400 miliar selama 25 tahun. Di tengah dinamika ini, tekanan Israel terhadap China menjadi bagian dari strategi diplomatik untuk mencegah Iran mencapai kemampuan nuklir penuh.